Karakter Pada Tantra Online

Rabu, 10 Desember 2008

ASHURA

Suku Ashura menetap pada wilayah timur laut dataran tinggi Mandala yang dikelilingi oleh pegunungan yang tajam dan curam. Umumnya, suku Ashura hidup dengan cara berburu binatang di area yang tandus dan kering. Namun, beberapa dari suku Ashura hidup dengan bekerja sebagai pemburu kriminal yang tengah dicari, dan mendapatkan reward/imbalan dari jasanya tanpa ada yang secara pasti mengetahuinya bahwa suku Ashura membunuh guna mencari penghidupan atau sekedar alasan untuk dapat membunuh tanpa dikecam pihak lain.

Suku Ashura sangat lemah fisiknya, tapi mereka unggul dalam hal kecepatan dan kekuatan serangan. Seringkali terlihat pada masyarakat Ashura, beberapa bekas luka yang diperoleh dari pertarungan dengan binatang liar ataupun kriminal yang diburunya.



RAKSHASA

Rakshasa tinggal menetap di wilayah sebelah utara semenanjung dataran tinggi Mandala. Area terdekat dari dataran Mandala namun dengan iklim dan karakteristik wilayah yang berbeda dari dataran Mandala. Suku Rakshasa tinggal pada wilayah dengan iklim lembab dan wilayah hutan tropis berlembah.

Suku Rakshasa menghargai keindahan tubuh sebagai nilai tertinggi dan terpenting, sehingga mereka tidak suka mengenakan pakaian perang/armor dan juga mereka memiliki kemampuan berlari tercepat diantara suku yang lain. Keengganannya mengenakan armor dan keinginan menunjukkan keindahan tubuh yang dimilikinya, mengakibatkan suku rakshasa mudah menderita luka ketika menerima serangan. Terlebih lagi suku rakshasa secara umum memiliki tubuh yang lemah karena mereka menganggap tabu/memalukan bentuk tubuh yang berotot, dan rakshasa jarang berlatih memperkuat otot.


YAKSA

Yaksa merupakan manusia yang pindah dan menetap ke wilayah utara dataran tinggi Mandala. Mereka sangat ahli dalam berburu dan sangat menikmati pertarungan. Yaksa memiliki karakteristik tubuh yang besar sehingga dapat dengan mudah berjalan di wilayah yang sukar dan sulit dilalui.

Suku Yaksa membenci kelemahan dan mengatasinya dengan cara berlatih tanpa henti dan diperkuat dengan pengalaman pertempuran yang pernah diikutinya. Tubuh suku Yaksa dapat menahan serangan, dan penggunaan senjata yang relative sederhana membuktikan kemampuan mereka bertempur jarak dekat. Namun, keunggulan suku Yaksa bukan terletak pada kekuatan fisiknya tapi terletak pada keahlian bertempurnya bahkan suku Gandharvapun mengakui hal tersebut.

GANDHARVA

Suku Gandarva hidup di area pegunungan, yang terletak pada area bagian utara dari dataran tinggi Mandala. Meskipun pertumbuhan fisik suku Gandarva sangat lambat, terbiasa berlari di area pegunungan dengan udara yang minim memberi mereka keahlian bergerak dengan cepat yang memungkinkan mereka untuk dapat menghindar dari serangan musuh. Tanpa memperhatikan jenis kelamin, keduanya baik laki-laki maupun wanita dapat bergerak dengan lincah. Namun, diketahui bahwa wanita dari suku Gandharva relatif lebih lincah dibandingkan laki-lakinya.

Meskipun mereka berukuran tubuh terkecil diantara suku lainnya, suku Gandharva memiliki fisik yang kuat. Mereka memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dalam pertarungan jarak dekat, namun serangannya sangatlah lemah. Meskipun ukuran tubuh mereka kecil dibandingkan dengan suku Yaksa, keahlian bertempur jarak dekat suku Gandharva sama baiknya dengan suku Yaksa. Suku Gandharva lebih memilih menggunakan senjata yang dibuat untuk pertarungan jarak dekat dan pada umumnya dikenakan pada tangan atau pergelangan tangan mereka.

NAGA

Suku Naga terbentuk oleh sebagian umat manusia yang menetap pada ujung selatan kepulauan. Untuk pastinya, pada wilayah Aegean Sea bagian barat Rameswaram, tanah suci di wilayah selatan. Mereka menggunakan kapal untuk bepergian antar pulau.

Suku naga hidup dari menangkap ikan. Meskipun lambat untuk wilayah darat, kekuatan fisiknya adalah yang terbaik diantara suku lainnya. Mereka memiliki kekuatan yang luar biasa dengan membawa pedang besar yang dapat membelah perahu kecil menjadi dua dengan hanya sekali tebas. Karena suku Naga lambat dalam area daratan, tidak mudah untuk menghindari serangan musuh. Karena itu, mereka mengenakan armor/pakaian tempur yang kuat. Kekaguman mereka terhadap kekuatan sangatlah besar sehingga masyarakat Naga menghindari penggunaan Mantra secara langsung, dan mereka juga membenci orang yang menggunakan Mantra.

KIMNARA

Pada kepulauan wilayah barat yang terjauh, terdapat padang pasir dimana lingkungannya merupakan wilayah yang amat sukar dan sulit untuk dihuni. Menetap di wilayah ini, masyarakat dan suku Kimnara hidup dengan cara berdagang, mengantarkan dan menjual kebutuhan hidup ke berbagai wilayah alam yang sangat sulit untuk dilalui.

Para ksatria dan pendekar Kimnara menguasai Chakra pengembangan kekuatan di padang pasir, dan mereka diketahui memiliki kekuatan sama halnya dengan kaum laki-laki dari suku Naga. Kekuatan menyerang yang luar biasa ditambah dengan perlindungan pakaian tempur/armor dari wilayah Aegean Sea yang diperoleh dari para pedagang membuat suku Kimnara unggul dari sisi kekuatannya. Namun, karena mengemban perlengkapan tempur yang berat membuat mereka tidak dapat bergerak secara cepat.

DEVA

Suku Deva yang menetap di ujung timur kepulauan dengan wilayah beriklim sedang bermusim empat. Hidup dalam iklim yang bersahabat, memungkinkan suku Deva untuk mempelajari bahasa dewa dan berlatih menggunakan Mantra. Beberapa dari suku Deva diketahui melakukan modifikasi bentuk asli bahasa dewa yang ditransformasi oleh Oracle.

Suku Deva dikenal sangat segan mengenakan aksesoris pada lengannya yang terukir oleh bahasa dewa. Meskipun memiliki kemampuan menggandakan kekuatan Mantra dan daya tahan dari serangan Mantra, suku Deva sangat rentan dan rapuh dari serangan jarak dekat karena kekuatan fisiknya yang relative lemah. Dibandingkan dengan suku yang lain, suku Deva tidak memiliki kelebihan dalam pengembangan kekuatan fisiknya. Namun mereka tetap bersikeras tidak mengenakan armor/pakaian tempur yang dapat menutupi bahasa dewa yang terukir pada lengannya, hal ini menyebabkan suku Deva lebih lemah fisiknya dibandingkan suku yang lain.

GARUDA

Suku Garuda menetap pada wilayah delta yang terletak pada bagian selatan wilayah suku Deva dan tenggara dataran Mandala. Mereka tinggal pada area subtropics yang sangat nyaman untuk dihuni dimana suku Garuda dapat menebang pohon selama setahun.

Suku Garuda selalu mempelajari Mantra yang memungkinkan mereka memulihkan kekuatan fisiknya. Sama halnya dengan suku Deva, mereka sangat mahir menggunakan Mantra dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan Mantra. Kelemahan suku Garuda terletak pada fisiknya. Suku Garuda dapat terluka parah ketika mereka diserang dengan jarak yang dekat. Mereka menguasai ilmu menggandakan kekuatan Mantra dan mereka juga menyediakan suku lain termasuk suku Deva dengan berbagai ilmu dan peralatan yang mereka miliki.


sumber: Tantra Web Situs

0 komentar:

Saran Dan Kritik

Untuk menyampaikan segala ide, saran dan kritik atas situs GUILD ini, anda dapat mengirim email ke mhgrandmaster@gmail.com

  © Blogger template Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP